Salahsatu istilah popular di kalangan orang-orang pesantren adalah jadzab.Dalam kitabnya yang terkenal, Imam Ahmad bin Muhammad bin Abdul Karim bin Athoillah Assakandari (658 H/1259 M -709 H/1309 M), menyatakan ada dua jenis manusia yang diberi anugerah kedekatan oleh Allah Swt: salik dan majdzub. Salik, adalah orang yang berupaya mendekatkan diri kepada Allah Swt. dengan cara-cara tertentu
Dalamkitab dan dalam pengalaman realitas bahwa jadzab itu ada dua macam. Pertama, jadzab yang bersifat sementara alias berbatas waktu. Ketika sedang jadzab, seseorang hidup anti manstream. Setelah move on dari jadzabnya, ia kembali hidup seperti manusia pada umumnya. Kedua, jadzab yang bersifat semi permanen sampai ajal menjemputnya.
Syarah Kata uzlah dalam Al-Hikam Pasal 12 ini bukanlah mengasingkan diri dari hiruk-pikuk urusan dunia atau menghindar dari persoalan keseharian, namun merenung dan berfikir mengenai apapun persoalan yang sedang Allah hadirkan, dengan ikhlas dan tidak mengeluh. Ini inti uzlah sebagai ยซmidana fikrahยป (medan tafakkur).. Inti dari uzlah adalah untuk memasuki medan berpikir (medan tafakkur).
Vay Tiแปn Nhanh. Pengantar Kajian Al-Hikam Kitab Al-Hikam adalah buah karya Syekh Ibnu Atha'illah, mursyid ketiga dari Thariqah Syadziliyah. Adapun pendiri pertama Syadziliyah adalah Syekh Abu Hasan Ali Asy-Syadzili, seorang Maroko yang kemudian menetap di Iskandariah, Mesir dan wafat pada 1258 M. Penggantinya adalah Syekh Abu Abbas Al-Mursi, yang berasal dari Murcia, Andalusia, Spanyol wafat di tahun 1287 M, yang sepeninggalnya dilanjutkan oleh Syekh Ibnu Atha'illah. Syekh Ibnu Atha'illah hidup di Mesir di masa kekuasaan Dinasti Mamluk. Beliau lahir di kota Alexandria Iskandariyah, Mesir, lalu pindah ke Kairo. Di kota inilah beliau menghabiskan hidupnya dengan mengajar Fikih Mazhab Imam Maliki di berbagai lembaga intelektual. Ibn Atha'illah tergolong ulama yang produktif. Tak kurang dari 20 karya yang pernah dihasilkannya. Karya itu meliputi bidang tasawuf, tafsir, akidah, hadits, nahwu, dan ushul fiqh. Dari beberapa karyanya itu yang paling terkenal adalah Kitab Al-Hikam yang disebut-sebut sebagai magnum opus beliau. Al-Hikam adalah sebuah kitab yang diperuntukkan bagi para pejalan salik, yang di dalamnya berisi panduan lanjut bagi setiap pejalan untuk menempuh perjalanan spiritual. Al-Hikam berisi berbagai terminologi suluk yang ketat, yang merujuk pada berbagai istilah dalam Al-Qur'an. Kajian Al-Hikam di situs ini merupakan terjemahan Zamzam Tanuwijaya. Bila diperlukan, disertakan pula syarah dari setiap pasal-pasal yang diuraikan. Al-Hikam Terbaru terjemah & syarah al-hikam 23 - 44 Pasal 023 Pasal 024 Pasal 025 Pasal 026 Pasal 027 Pasal 028 Pasal 029 Pasal 030 Pasal 031 Pasal 032 Pasal 033 Pasal 034 Pasal 035 Pasal 036 Pasal 037 Pasal 038 Pasal 039 Pasal 040 Pasal 041 Pasal 042 Pasal 043 Pasal 044 45 - 66 Pasal 045 Pasal 046 Pasal 047 Pasal 048 Pasal 049 Pasal 050 Pasal 051 Pasal 052 Pasal 053 Pasal 054 Pasal 055 Pasal 056 Pasal 057 Pasal 058 Pasal 059 Pasal 060 Pasal 061 Pasal 062 Pasal 063 Pasal 064 Pasal 065 Pasal 066 67 - 88 Pasal 067 Pasal 068 Pasal 069 Pasal 070 Pasal 071 Pasal 072 Pasal 073 Pasal 074 Pasal 075 Pasal 076 Pasal 077 Pasal 078 Pasal 079 Pasal 080 Pasal 081 Pasal 082 Pasal 083 Pasal 084 Pasal 085 Pasal 086 Pasal 087 Pasal 088 89 - 110 Pasal 089 Pasal 090 Pasal 091 Pasal 092 Pasal 093 Pasal 094 Pasal 095 Pasal 096 Pasal 097 Pasal 098 Pasal 099 Pasal 100 Pasal 101 Pasal 102 Pasal 103 Pasal 104 Pasal 105 Pasal 106 Pasal 107 Pasal 108 Pasal 109 Pasal 110 111 - 132 Pasal 111 Pasal 112 Pasal 113 Pasal 114 Pasal 115 Pasal 116 Pasal 117 Pasal 118 Pasal 119 Pasal 120 Pasal 121 Pasal 122 Pasal 123 Pasal 124 Pasal 125 Pasal 126 Pasal 127 Pasal 128 Pasal 129 Pasal 130 Pasal 131 Pasal 132 133 - 154 Pasal 133 Pasal 134 Pasal 135 Pasal 136 Pasal 137 Pasal 138 Pasal 139 Pasal 140 Pasal 141 Pasal 142 Pasal 143 Pasal 144 Pasal 145 Pasal 145 Pasal 146 Pasal 147 Pasal 148 Pasal 149 Pasal 150 Pasal 151 Pasal 152 Pasal 153 Pasal 154 155 - 176 Pasal 155 Pasal 156 Pasal 157 Pasal 158 Pasal 159 Pasal 160 Pasal 161 Pasal 162 Pasal 163 Pasal 164 Pasal 165 Pasal 166 Pasal 167 Pasal 168 Pasal 169 Pasal 170 Pasal 171 Pasal 172 Pasal 173 Pasal 174 Pasal 175 Pasal 176 177 - 198 Pasal 177 Pasal 178 Pasal 179 Pasal 180 Pasal 181 Pasal 182 Pasal 183 Pasal 184 Pasal 185 Pasal 186 Pasal 187 Pasal 188 Pasal 189 Pasal 190 Pasal 191 Pasal 192 Pasal 193 Pasal 194 Pasal 195 Pasal 196 Pasal 197 Pasal 198 199 - 220 Pasal 199 Pasal 200 Pasal 201 Pasal 202 Pasal 203 Pasal 204 Pasal 205 Pasal 206 Pasal 207 Pasal 208 Pasal 209 Pasal 210 Pasal 211 Pasal 212 Pasal 213 Pasal 214 Pasal 215 Pasal 216 Pasal 217 Pasal 218 Pasal 219 Pasal 220 221 - 242 Pasal 221 Pasal 222 Pasal 223 Pasal 224 Pasal 225 Pasal 226 Pasal 227 Pasal 228 Pasal 229 Pasal 230 Pasal 231 Pasal 232 Pasal 233 Pasal 234 Pasal 235 Pasal 236 Pasal 237 Pasal 238 Pasal 239 Pasal 240 Pasal 241 Pasal 242 243 - 264 Pasal 243 Pasal 244 Pasal 245 Pasal 246 Pasal 247 Pasal 248 Pasal 249 Pasal 250 Pasal 251 Pasal 252 Pasal 253 Pasal 254 Pasal 255 Pasal 256 Pasal 257 Pasal 258 Pasal 259 Pasal 260 Pasal 261 Pasal 262 Pasal 263 Pasal 264
Jadhb berarti daya tarik. Si majdhoub ialah penjelmaan daya tarik Ilahiah. Istilah ini umum dipakai di tariqat Darqawi dan seringkali digunakan dengan terlalu mudah. Si faqir harus takut kepada kekuatan Allah dan daya tarik-Nya. Seseorang itu tertarik kepadanya, namun dicegah karena khawatirnya Rasulullah atas kesintingan. Padahal sebenarnya akal-lah sarana yang diperlukan untuk makrifat. Oleh karena itu, Wali dari Bahlil mengingatkan bahwa adab kepada si majdhoub sampaikan, โAs-salamualaikum โ lalu tinggalkan dia!โ Seseorang yang berkumpul dengan si majdhoub akan menjadi majdhoub atau pelayan si majdhoub, karena begitu besarnya kekuatan mereka. Adapun akal mereka tidak berada pada tempatnya, karena tentunya ada di mana-mana. Namun, pertemuan singkat dengan para majdhoub besar sangat bermanfaat dan akan mendorong si pencari menuju tujuannya. Ada majdhoub yang salik/majdhoub, menaati syariโat dan memelihara batas-batas sambil menyelam ke kedalaman lautan Ilahi, tetapi mereka ini sangat jarang. Berhati-hatilah terhadap cerita-cerita tentang majdhoub, seraya tidak berkeinginan kepada jadhb dengan ilmu. Jalan Junaydi kita adalah sadar lahiriah dan mabuk batiniah. Shaykh al-Fayturi berkata kepada kami, โAdakah jadhb yang lebih besar daripada pergi melintasi dunia untuk berkhalwa di bawahku. Karena jadhb-mu membawamu kepada makrifat, penyaksian dan wilayat. Itulah jadhb yang harus dimiliki. Gairah berkobar kepada si penuang anggur.โ Shaykh Ibn al-Habib berkata, โBanyak yang disebut-sebut sebagai majdhoub, namun majdhoub yang asli ialah dia yang shalat dzuhur di Masjid Agung di Meknes, shalat ashar di Makkah depan Kaโbah, dan kembali berada di Meknes untuk shalat maghrib!โ Sumber 100 Langkah
Jadzab, di dalam istilah tasawuf adalah suatu maqam atau keadaan di luar kesadaran seseorang, atau bahkan, sudah tidak tertaklif secara syariat? asal-usul lafadz JADZAB adalah โ Jadzaba-Yajdzibu-Jadzban โ yang berarti mempunyai makna โmenarikโ, sementara obyek atau mafโulnya adalah majdzub yang berarti mengandung makna tertarik, di dalam istilah sufi, biasanya jadzab di gunakan terhadap situasi bagi seseorang yang sedang mengalami khoriqul adat atau jenis yang lain, seperti nyleneh, keluar dari adat kebiasaan umum, atau mungkin bisa di kategorikan orang gila yang berkeramat, di katakan gila sebab munculnya pemahaman bahwa jadzab adalah hilangnya keumuman secara manusia, tentu beda dengan arti dari gila sendiri, sebab gila di dalam bahasa Arabnya adalah Junna- Junuunan โ gila- atau, Janna-Yajunnu-Jannan โ yang artinya etimologis, jadzdzaab adalah bentuk mubalaghah dari kata jadzaba, yang artinya โmenarikโ, dan dalam format mubalaghah superlatif dapat artikan โsangat menarikโ;. Dalam terminologi pesantren, ia sering digunakan dalam konteks pengalaman batin dan pemahaman seseorang yang dimanifestasikan dalam perbuatan dan kata yang kurang dapat dipahami oleh yaitu perjalanan usaha memperoleh dapat dekat kepada ALLAH mencapai ma'rifatullah, dengan cara meningkatkan dan mengembangkan iman dengan menghilangkan akhlaq tercela menggantinya dengan akhlak mahmudah, seperti halnya akhlak imaniyah ataupun yaitu orang yang ditarik kehadirat ALLAH; dengan kehendak ALLAH, tanpa melewati urutan suluk dalam salik dapat menguasai akal sedang majdzub tidak bisa menguasai akal sebab tertutup oleh Nur ilahiyyah, maka terkadang majdzub sering meninggalkan kewajiban agama, dan menurut syarโi tidak berdosa sebab seperti orang gila. Sedang majnun hilang akal / gila sebab tertutup oleh Nur syarโi orang Jadzab dan Majnun mungkin memiliki persamaan yaitu hilang akal dan dikatakan sebagai orang gila, dihukumi sama dalam arti tidak berkewajiban menjalankan syariat sebagaimana mestinya sebab hilang akalnya Udzur.APAKAH ORANG JADZAB DIWAJIBKAN SHOLAT?Orang gila hilang tidak wajib sholat dan tidak wajib mengqodho'nya dengan syarat gilanya tersebut bukan sebab meminum barang haram/obat-obatanูุฃู
ุง ู
ููู ุฒูุงูู ุนููููููู ุจูุฌูููููู ุฃููู ุฅุบูู
ูุงุกู ุฃููู ู
ุฑุถ ููุง ูุฌุจ ุนููู ููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู " ุฑูููุนู ุงููููููู
ู ุนููู ุซูุงุซุฉ " ููุต ุนูู ุงูู
ุฌููู ููุณูุง ุนููู ูู ู
ู ุฒุงู ุนููู ุจุณุจุจ ู
ุจุงุญ ูุงู ุฒุงู ุนููู ุจู
ุญุฑู
ูู
ู ุดุฑุจ ุงูู
ุณูุฑ ุฃู ุชูุงูู ุฏูุงุก ู
ู ุบูุฑ ุญุงุฌุฉ ูุฒุงู ุนููู ูุฌุจ ุนููู ุงููุถุงุก ุฅุฐุง ุฃูุงู ูุงูู ุฒุงู ุนููู ุจู
ุญุฑู
ููู
ูุณูุท ุนูู ุงูุบุฑุถAl-Majmu' Juz 2 halaman 6Orang yang hilang akal karena gila atau epilepsi atau sakit maka tidak ada kewajiban ibadah dan tidak ada kewajiban mengqodlo'. Itu dikarenakan hal-hal di atas termasuk sebab-sebab mubah dalam hal menghilangkan akal. Berbeda dengan sebab-sebab haram, mabuk misalnya, maka kewajiban tidak hilang kepadanya begitupun kewajiban ุงููู
ูุฌูููููู ุฅูุฐูุง ุฃูููุงููุ ููุงููููุงููุฑู ุฅูุฐูุง ุฃูุณูููู
ูุ ููุงููู
ูุฐูููุจู ุฃููููููู
ูุง ููุงูุตููุจูููู ุงููู
ูููุทูุฑูุ ููููุง ููุถูุงุกู ุนูููู ุงููุฃูุตูุญูู.Roudlotu ath-Tholibin Juz 2 halaman 373Orang gila setelah sadar gila bukan sebab meminum perkara haram atau meminum obat, kafir setelah masuk Islam, menurut qoul al-ashoh tidak ada qodlo ุงูุดูุฎ ู
ุญู
ุฏ ุงููุจูุงู " ุงูู
ุฌุฐูุจ ูู ุตูุงุช ุซูุงุซ ุนููู ุตุบูุฑ ุ ููุณู ูุจูุฑุฉ ุ ููุจู ุทุงูุฑ ุ ููู ุบูุฑ ู
ููู .Majdzub memiliki 3 sifat Akalnya kecil bahkan hilang, Nafsunya besar, Hatinya bersih ,dan dia tidak terkena beban syar'i mukallaf, karena terbilang "hilangnya akal" Jadzab menurut ulama tasawufูููู ุงูุบูุซ ุงูุฃุนุธู
ุนุจุฏ ุงููุงุฏุฑ ุงูุฌููุงูู " ุฌุฐุจุฉ ู
ู ุฌุฐุจุงุช ุงูุญู ุฎูุฑ ู
ู ุนู
ู ุงูุซูููู ".ุงูุดูุฎ ุฃุจู ุงูุญุณู ุงูุดุงุฐูููููู " ุงูู
ุฌุฐูุจ ูู ู
ู ุฌุฐุจู ุงููู ุฅููู ุ ููุฐูู ูุงู ุณูุฑู ู
ู ุฃูู ุฎุทูุฉ ูู ุงูุทุฑูู ุจุงููู ูุง ุจููุณู ุ ููุฐุง ุฌุงุก ู
ู ุจุงุจ ุงููุฏุฑุฉ ูู ููููู ".ูููู ุงูุดูุฎ ุงุจู ุนุทุงุก ุงููู ุงูุณููุฏุฑู " ูุฃุฑุจุงุจ ุงูุฌุฐุจ ููุดู ููู
ุนู ูู
ุงู ุฐุงุชู ุ ุซู
ูุฑุฏูู
ุฅูู ุดููุฏ ุตูุงุชู ุ ุซู
ูุฑุฌุนูู
ุฅูู ุงูุชุนูู ุจุฃุณู
ุงุฆู ุ ุซู
ูุฑุฏูู
ุฅูู ุดููุฏ ุขุซุงุฑู . ูุงูุณุงูููู ุนูู ุนูุณ ูุฐุง . ูููุงูุฉ ุงูุณุงูููู ุจุฏุงูุฉ ุงูู
ุฌุฐูุจูู . ูุจุฏุงูุฉ ุงูุณุงูููู ููุงูุฉ ุงูู
ุฌุฐูุจูู ุ ููู ูุง ุจู
ุนูู ูุงุญุฏ ุ ูุฑุจู
ุง ุงูุชููุง ูู ุงูุทุฑูู ุ ูุฐุง ูู ุชุฑููู ููุฐุง ูู ุชุฏููู ".Imam Ahmad bin Muhammad bin Abdul Karim bin Athoillah Assakandari 658 H/1259 M โ709 H/1309 M dalam kitab Al-HikamArtinya โTerbukti adanya makhluk, atas adanya nama-nama ALLAH dan dengan nama-nama itu atas adanya sifat, dan denganya adanya sifat-sifat itu adanya Dzat ALLAH, sebab mukhal tidak masuk akal adanya sifat yang berdiri sendiri tanpa adanya Dzat, maka orang-orang yang Majdzub pertama terbuka terlihat oleh mereka kesempurnaan Dzat ALLAH, kemudian menurun melihat sifat-sifat ALLAH, dan menurun pula melihat bersandar kepada nama-nama ALLAH, sehingga menurun melihat makhluq buatan ALLAH, sebaliknya orang Salik dari bawah naik ke atas, maka puncak orang salik sampai ke permulaan orang majdzub, dan permulaan salik adalah penghabisan orang majdzub, tetapi tidak berarti sama dalam segala hal, hanya ada kalanya bertemu dijalanan yang satu ketika sedang mendaki dan yang lain sedang menurunโุงูุดูุฎ ู
ุญู
ุฏ ู
ุฑุงุฏ ุงูููุดุจูุฏููููู " ุงูุฌุฐุจุฉ ูู ุงูู
ูู ูุงูู
ุญุจุฉ ุฅูู ุงููู ุชุนุงูููููู ุงูุดูุฎ ุงูุญููู
ุงูุชุฑู
ุฐู " ูุญุชุงุฌ ุงูููู ุฅูู ู
ุฏุฉ ูู ุฌุฐุจู ุ ูู
ุง ูุญุชุงุฌ ุงูู
ุฌุชูุฏ ุฅูู ุงูู
ุฏุฉ ูู ุตุฏูู . ุฅูุง ุฃู ูุฐู ุชุตููุชู ูููุณู ุจุฌูุฏู ุ ูุชุตููุฉ ุงูู
ุฌุฐูุจ ูุชููุงู ุงููู ุจุฃููุงุฑู ูุงูุธุฑ ููู ุตูุน ุงููู ุจุนุจุฏู ุ ูุตูุน ุงูุนุจุฏ ุจููุณู ุ ุฃู
ุง ุชุฑู ุขุฏู
{ุนููู ุงูุณูุงู
} ููู ูุงุช ุงูุฎูู ูุจุฑุฒ ุนูููู
ุจู
ุง ุชููุงู ุงููู ู
ู ูุทุฑุชู ููุงู ูุณุงุฆุฑ ุงูุฎูู ูู ููุงู . ูุงูู
ุฌุฐูุจ ููุฌุฐุจ ูู ูู ู
ูุทู ูู ุทุฑููู ุฅูู ุงููู ุชุนุงูู ุ ููุฎุจุฑ ููุนุฑู ุงูู
ูุงุทู ".ุงูุดูุฎ ุฃุญู
ุฏ ุจู ุนุฌูุจุฉุงูุฌุฐุจ ูู ุบูุงุจ ุงูุญุณ ุจุงููููุฉ ูุชุฑุงุฏู ุฃููุงุฑ ุงูู
ุญุจุฉ ูุงูุนุดู .ุงูุดูุฎ ุฃุจู ุณุนูุฏ ุงูู
ุฌุฏุฏููููู " ุงูุฌุฐุจุงุช ุนุจุงุฑุฉ ุนู ุงูุฌุฐุงุจ ุงููุทุงุฆู ุฅูู ุฌูุฉ ุงูููู ".ูููู ุงูุดูุฎ ู
ุญู
ุฏ ู
ุฑุงุฏ ุงูููุดุจูุฏู " ุงูุฌุฐุจุฉ ููุนุงู ููู ุฃู
ุง ุฃู ุชููู ู
ู ุทุฑู ุงูุญู ุณุจุญุงูู ูุชุนุงูู ููู ุงูุฌุฐุจุฉ ุงูุฌููุฉ . ูููุงู ููุง ุงูุชูููู ุ ููุง ูู
ูู ุงููุตูู ุฅูู ุงููู ุฅูุง ุจูุง .ูุฃู
ุง ุฃู ุชููู ู
ู ุทุฑู ุงูุนุจุฏ ููู ุงูุฌุฐุจุฉ ุงูุฎููุฉ ุ ูููุงู ููุง ุงูู
ูู ุ ูุงูู
ุญุจุฉ ุ ูุงูุนุดู ุ ูุบูุฑ ุฐูู ".ูููู ุงูุดูุฎ ุฃุญู
ุฏ ุงูููุดุจูุฏู " ุงุนูู
ุฃู ุงูุฌุฐุจ ูุญุฏู ู
ู ุบูุฑ ุงูุณููู ูู ุงูุทุฑูู ุงูู
ุณุชููู
ุจุงู
ุชุซุงู ุฃูุงู
ุฑ ุงูุญู ูุงูุงุฌุชูุงุจ ุนู ููุงููู ูุง ูุชูุฌุฉ ูู ุฃุตูุงู ุบูุฑ ุงูุฏุฎูู ูู ุญูุฒ ุงูุจูู ูุงูู
ุฌุงููู .Perbedaan jadzab dengan majnunุงููุฑู ุจูู ุงูุฌุฐุจ ูุงูุฌููููููู ุงูุจุงุญุซ ุณุนูุฏ ุญูู " ุงูุฌููู ุญุงูุฉ ู
ุฑุชุจุทุฉ ุจุงูุฏู
ุงุบ ุฃุญูุงูุงู ุ ุจููู
ุง ุงูุฌุฐุจ ุญุงูุฉ ู
ุฑุชุจุทุฉ ุจุงูููุจ "Sumber
jadzab menurut al hikam